Penulis : Dr.rer.publ. Ora. Wuryani, M.Si.
Judul : MENJAGA KESEHATAN MENTAL Mewujudkan Rasa Nyaman di Tengah Gejolak Kehidupan
Ukuran : 14 x 20  cm
Halaman : 136 hlm
Tahun : 2024
Sinopsis : Masalah kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi sebuah topik yang semakin banyak dibicarakan. Tantangan hidup yang semakin kompleks, tuntutan prestasi kerja yang semakin tinggi, persaingan yang semakin tajam ternyata membawa konsekuensi bagi kesehatan mental masyarakat secara signifikan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan WHO pada tahun 2016, sekitar 35 juta orang terdeteksi mengalami gangguan jiwa depresi, bipolar 60 juta jiwa, skizofrenia sebanyak 21 juta, dan 47,5 orang mengalami demensia. Di Indonesia, permasalahan kesehatan mental terus meningkat. Dari hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, terdapat lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta di usia tersebut mengalami depresi. Melihat pada Sistem Registrasi Sampel oleh Badan Litbangkes 2016, kejadian bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 jiwa atau setiap hari terdapat 5 orang melakukan bunuh diri. Dari data tersebut, sebanyak 47,7% berusia 10-39 tahun (remaja dan usia produktif). Menurut data Kemenkes RI (2021), masalah kesehatan jiwa di Indonesia adalah terkait tingginya prevalensi orang dengan gangguan jiwa (sekitar 1 dari 5 penduduk atau 20% penduduk Indonesia memiliki potensi masalah gangguan jiwa.

Melihat pada data tersebut, maka upaya untuk menjaga kesehatan mental menjadi sangat penting. Berlatarbelakang permasalahan yang sedang tren inilah, buku ini mencoba untuk mengungkapkan apa yang dimaksud dengan kesehatan mental, gangguan kesehatan mental, faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan mental, dan berbagai jalan menuju kesehatan mental yang tetap terjaga dengan baik. Secara khusus buku ini juga menguraikan tentang gangguan kesehatan mental yang sering muncul di kalangan pegawai, yaitu burnout dan boreout. Dalam buku ini juga diulas berbagai cara yang diajukan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, mulai dari coping stress, motivation building, terapi religius, hingga peer to peer support. Di lampiran, buku ini juga dilengkapi dengan 2 (dua) alat instrumen assessment tingkat depresi dan kecemasan yang dapat digunakan secara mandiri sebagai alat ukur awal untuk mendeteksi kondisi kesehatan mental setiap pembaca, untuk selanjutnya menjadi bahan masukan jika diperlukan konsultasi lanjutan kepada psikolog atau psikiater.